Beberapa minggu lalu saya berjalan pulang lewat jalan kecil yang biasanya sepi. Tiba-tiba ada grup anak muda foto-foto, mereka tertawa, bergaya, dan seketika trotoar itu terasa seperti runway. Saya mikir, iya juga ya—jalanan memang bisa jadi catwalk kalau kita pede. Fashion streetwear sekarang bukan cuma soal label atau harga, tapi tentang cara kamu bawa diri. Santai, tapi nggak asal.
Pertama-tama, kenali tiga elemen dasar: silhouette, tekstur, dan proporsi. Untuk pria, silhouette biasanya bermain di antara oversized dan slim fit—kombinasinya yang bikin menarik. Misalnya, jaket oversized dengan celana tapered. Untuk wanita, ada kebebasan lebih: kamu bisa padukan crop top dengan cargo pants, atau dress longgar dengan sneakers tebal. Tekstur juga penting. Denim kasar, katun halus, fleece, kulit sintetis—campur sedikit untuk memberi dimensi.
Dan jangan lupa proporsi. Kalau atasmu besar, buat bawahnya lebih rapi. Kalau bawahnya longgar, coba top yang pas badan. Ini bukan aturan mati, cuma patokan supaya tampilanmu nggak “kebingungan”. Percaya deh, orang yang paham proporsi selalu terlihat lebih effortless.
Saya pribadi suka pakai satu item statement—entah itu jaket motif bold atau sepatu warna neon—lalu sisanya netral. Kenapa? Soalnya satu hal yang nyeleneh itu cukup. Terlalu banyak elemen rame malah bikin bingung mata. Contoh gampang: jaket camo, kaos putih sederhana, celana hitam, dan sneakers putih. Simpel, tapi tetap punya karakter.
Kalau butuh referensi atau tempat belanja yang nggak mainstream, saya sering ngecek zflairr untuk ide kombinasi atau cari brand baru. Selain itu, jangan takut ke toko vintage. Barang second hand sering punya cerita—jahitan yang sedikit beda, kancing kuno, label yang nggak ada lagi. Semua detail kecil itu yang bikin outfit terasa personal.
Sneakers itu raja. Buat streetwear, sepatu sering menentukan vibe. Sneakers putih bersih? Kasual minimalis. Sneakers chunky? Vibe 90-an, berani dan muda. Sepatu bukan cuma soal model, tapi juga kondisi. Sedikit kotor itu oke—tampil “dipakai” lebih chic daripada terlalu baru yang malah terlihat dibuat-buat. Tapi kalau bagian sole penuh lumpur, bersihin dulu. Rapi itu tetap penting.
Outerwear juga punya peran besar. Jaket denim yang sudah dipakai bertahun-tahun, windbreaker warna cerah, atau trench coat panjang bisa mengubah mood outfit. Dan attitude—ini yang sering dilupakan. Cara jalan, cara berdiri, cara tersenyum. Percayalah, outfit jelek bisa diredeem oleh sikap yang tepat. Sebaliknya, pakaian bagus bisa hancur kalau kamu tampak nggak nyaman memakainya.
Buat cowok: invest pada satu outer bagus (misal bomber atau denim), satu celana yang fit di pinggang, dan dua pasang sneakers berbeda gaya. Jangan ragu pakai aksesori sederhana seperti jam tangan atau topi. Untuk rambut, potongan rapi atau messy yang disengaja sama-sama oke.
Buat cewek: coba eksperimen layering. Kemasalahaan? Kamu bisa gabungkan korset di atas kaos longgar, atau pakai blazer oversize untuk kesan structured. Pilih tas yang proporsional—mini bag lucu, atau tas pinggang yang practical. Dan sepatu: satu sneakers tebal, satu boots sederhana, itu sudah cukup untuk mix-and-match.
Dan terakhir, ingat: fashion itu ekspresi, bukan aturan yang mengekang. Jalanan itu kan panggung kita sehari-hari. Kadang aku masih bingung mix warna, kadang juga nunggu mood. Yang penting, coba. Jepret fotonya. Kalau nggak enak di kamera, atur lagi besok. Fashion yang bener-bener “kamu” biasanya lahir dari percobaan terus-menerus—dan dari cerita kecil seperti jaket yang selalu kamu bawa saat hujan pertama musim ini.
Streetwear itu lebih dari sekadar baju—dia hidup di trotoar, kafe, dan playlist favoritmu. Gaya ini…
Streetwear sekarang bukan sekadar soal kaos grafis dan sneaker mahal. Dia sudah jadi bahasa gaya…
Jalanan jadi catwalk? Ya, kenapa nggak! Pagi itu aku jalan ke kantor sambil ngopi, terus…
Ngopi sore sambil ngobrolin outfit lagi? Sip. Streetwear itu kayak bahasa yang terus berubah tapi…
Buat sebagian orang, dunia game online itu identik sama adrenaline. Apalagi kalau udah nyentuh yang…
Ngomongin Streetwear: Kenapa Aku Suka Banget? Aku selalu merasa streetwear itu sebenarnya more than clothes…